Saya membuat blog ini karena ...

... sulit sekali menemukan informasi mengenai jenis tanaman dari situs pemerintah yang ada di Indonesia. Blog ini tidak perlu ada andaikan saja pemerintah Indonesia bisa mencontoh apa yang dilakukan pemerintah negara tetangga untuk mencatat dan mempromosikan keanekaragaman hayatinya. Para bapak/ibu pejabat yang sering studi banding ke luar negeri, tolong pelajari bagaimana negara tetangga mempedulikan keanekaragaman hayatinya : Atlas of Living Australia | FloraBase - The Western Australia Flora | Plants and Animlas of Northern Territory | Digital Flora of Papua New Guinea | Philippine Biodiversity | Malaysian Flora and Fauna | Biodiversity Portal of Singapore | Dicari, URL situs serupa untuk Indonesia! Ditemukan: fObi, tapi bukan prakarsa pemerintah.

Minggu, 30 Maret 2014

Kacang Komak



Kacang komak  merupakan tanaman kacang-kacangan asal Afrika dan Madagaskar, India, atau Asia Tenggara, yang kini sudah dibudidayakan secara luas di kawasan tropika dan subtropika dunia. Nama ilmiah kacang komak adalah (Lablab purpureus (L.) Sweet, (periksa nama ilmiah, sinonim, dan klasifikasi di GBIF Data Portal, ITIS, dan The Plant List), sedangkan mama umumnya adalah komak (Indonesia), hyacinth bean, lablab (Inggris). Di NTT biasanya dibudidayakan sebagai tanaman pekarangan.

Herba tahunan tetapi dibudidayakan sebagai tanaman tahunan, bercabang banyak dan melilit, tinggi sampai 6 m, dengan akar tunjang dan akar lateral yang berkembang dengan baik. Daun berselang-seling, stipula menyerupai lanset, daun beranak daun tiga, helai anak daun membulat telur melebar, 5-15 cm x 4-15 cm, helai anak daun samping melebar ke samping, tepi rata, bentuk dasar mendekati mendatar, bentuk ujung menajam sampai meruncing pendek, permukaan agak berambut pendek. Perbungaan malai pada ketiak daun, tegak, panjang tangkai 4-23 cm, sering kali tertekan, tidak berambut, panjang aksis 2-24 cm, berisi bunga mengelompok 2-5 pada tiap buku; tangkai bunga pendek, bersegi, berambut pendek jarang. Kelopak kira-kira 6 mm; mahkota putih atau jingga, terdiri atas standar membulat berukuran kira-kira 12 mm, sayap berukuran kira-kira 10 mm, lunas menyempit ke arah pangkal. Benang sari diadelfous (9+1), bakal buah tidak bertangkai, panjang 10 mm, berambut pendek halus, tangkai putik membelok tajam ke atas panjang 8 mm dengan kepala putik membulat. Polong bervariasi dalam bentuk dan warnapipih atau menggelembung, 5-20 cm x 1-5 cm, lurus atau melengkung, berisi 3-6 biji. Biji bervariasi dalam bentuk dan warna, bulat pipih memanjang, dengan hilum tebal memanjang.

Daun Kacang Komak

Buah, Daun dan Bunga Kacang komak

Biji Kacang Komak


Kacang komak dimanfaatkan terutama biji keringnya untuk konsumsi setelah direbus bersama dengan bahan makanan lain. Selain itu, polong mudanya merupakan bahan sayur. Kacang komak dapat ditanam sebagai penutup tanah, sebagai pupuk hijau, sebagai penutup pagar, dan bahkan sebagai tanaman hias.

Kacang Arbila



Kacang arbila merupakan tumbuhan asli kawasan Pegunungan Andes dan Meso-Amerika. Kacang arbila mengalami domestikasi dalam dua periode yang berbeda. Pertama, terjadi di kawasan Pegunungan Andes sekitar 2000 SM, menghasilkan tipe berbiji besar yang lazim disebut tipe Lima. Kedua, terjadi di kawasan Meso-Amerika sekitar 800 SM, menghasilkan tipe berbiji kecil yang lazim disebut tipe Sieva. Kacang arbila ini mulai dibudidayakan di Dunia Lama sejak sekitar 1500 SM. Kapan arbila masuk ke Timor Barat tidak diketahui, tetapi diduga bersamaan dengan masuknya jagung dan labu. Nama ilmiah kacang arbila adalah Phaseolus lunatus L (periksa nama ilmiah, sinonim, dan klasifikasi di GBIF Data Portal, ITIS, dan The Plant List), sedangkan nama umumnya adalah kratok (Indonesia), arbila (Melayu Kupang), koto (Meto), lima bean, butter bean, madagascar bean (Inggris).

Herba setahun atau kadang-kadang tahunan, bentuk menjalar dengan tinggi 0,6 m atau melilit dengan tinggi 2-4 m, batang berambut pendek atau tidak berambut, akar tipis atau agak membengkak, sampai kedalaman 1,5-2 m. Daun beranak daun tiga, stipula menyegitiga berukuran 2-3,5 mm, helai anak daun membulat telur, anak daun samping melebar ke samping, 5-19 cm x 3-11 cm, dasar datar atau datar melebar, ujung menajam sampai meruncing pendek, berambut pendek jarang di sepanjang tulang daun, permukaan tidak berambut. Perbungaan malai pada ketiak daun, panjang malai 8-20 cm, dengan banyak buku dan bunga. Daun tangkai bunga bertahan, lebih pendek dari tabung kelopak, dengan 3 tulang daun terangkat setelah kering; kelompak berbentuk menyerupai lonceng, 2-3 mm, berambut pendek. Mahkota terdiri atas standar berbentuk pelana berwarna hijau pucat atau ungu, 7-10 mm × 5-8.5 mm, ujung melekuk ke dalam; sayap membulat telur melebar berwarna putih atau ungu; lunas membelok tajam ke atas, putih atau kadang-kadang berwarna. Benang sari menyatu di bagian pangkal menjadi dua kelompok (9+1), putik menggulung dengan bagian ujung berambut pendek, kepala putik menyerupai elip mengarah ke sumbu. Polong pipih memanjang, 5-12 cm x 2,5 cm, umumnya agak melengkung dengan ujung membentuk paruh, berisi 2-4 biji. Biji bervariasi dalam bentuk, ukuran dan warna, berbentuk menyerupai ginjal, menyerupai mata tombak menyudut, atau membulat, tanpa atau dengan bercak, 12-13 mm × 8.5-9.5 mm sering dengan garis memotong dari arah hilum.





Jenis kacang ini terdiri atas dua kelompok, kelompok liar beracun dan kelompok budidaya. Kelompok liar beracun banyak ditemukan tumbuh di kawasan perladangan yang sedang diberakan di NTT, di Timor Barat disebut kot(o) fui. Kelompok ini mempunyai biji yang berwarna-warni dan dengan kandungan HCN yang tinggi. Kelompok budidaya juga ada, di Timor Barat disebut kot(o) aem, tetapi warna bijinya tidak bermacam-macam sebagaimana halnya warna biji kelompok liar. Biji dari kelompok liar beracun dapat dikonsumsi setelah racunnya dihilangkan melalui perendaman. Kelompok liar ini juga bermanfaat sebagai pakan ternak.



Sabtu, 29 Maret 2014

Tomat



Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum) adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari Meksiko sampai Peru. Tomat merupakan tumbuhan siklus hidup singkat, dapat tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter. Tomat merupakan keluarga dekat dari kentang.
Tomat merupakan buah yang sering dijadikan bumbu dan masakan. Contohnya dalam sup, sayur asem, sambal tomat masakan lainnya. Selain itu, tomat juga sering dijadikan minumah seperti jus tomat. Namun selain enak dimakan, tomat juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan kecantikan. Diantaranya menghilangkan jerawat, menghaluskan kulit dan sebagai masker untuk wajah. Untuk pengobatan, tomat dipercaya dapat mengobati wasir, menurunkan tekanan darah tinggi, mencegah penyakit jntung dan menangkal sel-sel kanker.

Manfaat buah tomat untuk kesehatan, tak lepas dari kandungan nutrisi di dalamnya. Buah tomat mengandung mengandung alkaloid solanin (0,007%), saponin, asam folat, asam malat, asam sitrat, bioflavonoid (termasuk rutin), protein, lemak, gula (glukosa, fruktosa), adenin, trigonelin, kholin, tomatin, mineral (Kalsium, Magnesium, Posfor, Kalium, Natrium, Besi, sulfur, chlorine), vitamin (B1, B2, B6, C, E, likopen, niasin), dan histamin.

Rutin dapat memperkuat dinding pembuluh darah kapiler. Klorin dan sulfur adalah trace element yang berkhasiat detoksikan. Klorin alamiah menstimulir kerja hati untuk membuang racun tubuh dan sulfur melindungi hati dari terjadinya sirosis hati serta penyakit hati lainnya. Likopen adalah pigmen kuning beta karoten pada tomat. Tomatin berkhasiat sebagai antibiotik. Selain buahnya, daun tomat juga mengandung pektin, arbutin, amigdalin, dan alkaloid.





Mengobati Jerawat
Tambahkan 25 ml alkohol 70% pada jus tomat (100 ml), lalu kocok merata. Gunakan campuran tersebut untuk menggosok muka yang berjerawat. Lakukan perawatan tersebut 2 sampai 3 kali sehari.

Kulit terbakar sinar matahari
Bukan hanya buah tomat, daunnya juga memiliki khasiat untuk kecantikan kulit. Cuci daun muda yang masih segar, lalu giling sampai halus. Balurkan pada kulit yang terbakar.

Mengobati Wasir
Rebus beberapa buah tomat yang sudah masak dalam minyak kelapa selama kira-kira sepuluh menit, lalu saring dengan sepotong kain. Setelah dingin, oleskan pada wasirnya.

Mengatasi hipertensi
Makan buah tomat segar sebanyak 1 sampai 2 buah pada waktu pagi hari, saat perut masih kosong.

Mengobati luka memar
Jika Anda mengalami luka memar akibat terbentur atau terpukul, obati dengan tomat. Tim jus tomat yang ditambah dengan air jahe, lalu minum setelah dingin.

Radang usus buntu, sakit kuning
Minum jus tomat, sehari tiga kali, masing-masing satu cangkir. Tetap berkonsultasi dengan dokter.

Mengobati Demam
Cuci bersih 3 buah tomat masak, lalu potong-potong seperlunya. Lumatkan dalam setengah cangkir air masak dan satu sendok makan madu murni. Peras dan saring airnya, lalu minum. Lakukan tiga kali sehari. Penderita diabetes melitus dilarang menambahkan madu murni agar kadar glukosa darah tidak meningkat.

Radang gusi dan gusi berdarah
Cuci buah tomat yang sudah masak, lalu makan mentah. Lakukan sehari dua kali, selama kurang lebih satu bulan.

Mengobati Sariawan
Potong-potong buah tomat yang sudah masak (dua buah), lalu masak dengan ikan segar. Setelah dingin, makan. Lakukan setiap hari selama 1 sampai 2 minggu sampai tampak perbaikan.

Ulkus lambung
Iris tomat masak dan jeruk yang diasamkan masing-masing satu buah. Tambahkan satu sendok makan madu, lalu aduk merata. Makan sedikit-demi sedikit, sehari 3 sampai 4 kali, selama tiga minggu.

Meningkatkan nafsu makan
Jika anak Anda mengalami susah makan, suruh dia meminum jus tomat satu jam sebelum makan. Insya Alloh nafsu makannya akan bertambah.

Kentang Jawa



Kentang jawa (Plectranthus rotundifolius (Poiret) Sprengel sin. Coleus tuberosus (Blume) Bentham, Solenostemon rotundifolius (Poiret) J.K. Morton), famili Labiatae, dikenal dengan berbagai nama lokal: kemili (Aceh), hombili (Batak), gombili (Melayu), kemili (Sumatera Barat), kentang jawa (Jakarta), huwit kentang (Sunda), kentang klici atau kentang ireng (Jawa), kambili (Madura), sabrang (Bali, Sasak).

Tanaman ini merupakan tanaman herba semusim dengan tinggi 20-75 cm, tumbuh tegak atau agak merambat, batang bersegi, lunak, berwarna hijau. Daun tunggal berselang-seling, berbentuk jorong, ujung tumpul, pangkal bertoreh, tepi beringgit, panjang 3-6 cm dan lebar 2-4 cm, pertulangan menyirip, permukaan agak berbulu, berwarna hijau. Bunga majemuk berangkai bulir, terletak di ujung batang, bertangkai panjang, kelopak berbentuk bintang, mahkota berbentuk bibir, berukuran kecil, berwarna ungu. Buah berbetuk bulat, ditutupi selaput buah, berwarna hijau. Biji berbentuk bulat, berukuran kecil, berwarna hitam. Akar serabut membentuk umbi, permukaan umbi berwarna hitam.






Umbi kentang jawa digunakan sebagai sayuran aseperti halnya kentang. Umbi yang masih muda digunakan untuk campuran sayur lodeh, sayur asam, sayur sop, sedangkan umbi yang sudah tua direbus untuk kemudian dimakan seperti kentang biasa. Kentang sabrang memerlukan tanah yang gembur (banyak mengandung humus) untuk membudidayakannya dan dapat dipanen setelah berumur 4-5 bulan. Produksi umbi kentang jawa di Mataram, NTB, dapat mencapai 13.500 kg/ha.