|
Ziziphus mauritiana Lamk. | |
Bidara diperkirakan berasal dari
Timur Tengah atau anak benua India. Namun kini bidara telah menyebar ke seluruh
kawasan tropik, termasuk Asia Tenggara, baik dibudidayakan dalam skala kecil
maupun meliar. Di berbagai kawasan tropik, hanya di India dan Thailand bidara
dibudidayakan dalam skala cukup besar. Di Indonesia bidara tumbuh meliar, dan
khususnya di Nusa Tenggara Timur sebagai bagian dari vegetasi savana. Bidara
mempunyai nama ilmiah
Ziziphus mauritiana Lamk. (periksa nama ilmiah, sinonim,
dan klasifikasi di
GBIF Data
Portal dan
ITIS),
sedangkan nama umum lainnya adalah widara, dara (Indonesia), kom (Kupang, NTT),
bidara, jujub, apel siam (Malaysia), indian jujube (Inggris).
Berperawakan pohon atau perdu menyemak, tinggi dapat mencapai 15 m, tumbuh
tegak atau melebar dengan cabang-cabang menjuntai, letak ranting tidak
beraturan, berbulu kempa, berpenumpu berduri, menyendiri dan lurus (panjang 5-7
mm) atau berbentuk dimorfik berpasangan, yang kedua lebih pendek dan
melengkung, duri kadang-kadang tidak ada, pohon selalu hijau atau kadang-kadang
agak meranggas. Daun tunggal berselang-seling, berbentuk bundar-bundar
telur-jorong sampai bundar telur-lonjong, berukuran (2-9) cm x 1,5-5) cm, tepi
rata atau agak beringgit, permukaan atas tidak berambut dan mengkilap, berwarna
putih dan berambut kempa rapat pada permukaan bawah, mempunyai 3 tulang daun
membujur yang nyata, panjang tangkai daun 8-15 mm. Perbungaan pada ketiak daun,
berbentuk payung menggarpu, panjang 1-2 cm, terdiri atas 7-20 kuntum bunga,
panjang gagang perbungaan 2-3 mm. Bunga berdiameter 2-3 mm, berwarna
kekuningan, sedikit harum, panjang gagang bunga 3-8 mm. Daun kelopak bercuping
5, berbentuk delta, bagian luar berambut dan bagian dalam gundul; daun mahkota
5 helai, agak berbentuk sudip cekung; benang sari 5 utas, bakal buah beruang 2,
tangkai putik bercabang 2, cakram bercuping 10 atau beralur-alur. Buah bertipe
buah batu, berbentuk bulat sampai bulat telur, berukuran 6 cm x 4 cm untuk kultivar
budidaya, jauh lebih kecil untuk yang liar, kuliat buah halus atau kasar,
mengkilap, tipis tetapi liat, berwarna kekuningan, kemerahan, sampai kehitaman
pada saat matang; daging buah berwarna putih, mengeripik, mengandung banyak
sari buah, berasa mulai dari sepat, asam, sampai manis, menepung ketika buah
telah matang penuh. Biji dalam batok berbenjol dan beralur tidak beraturan,
berisi 1-2 inti biji berwarna kecoklatan.
|
Bunga Bidara |
|
Buah Bidara |
|
Bunga Bidara |
|
|
Buah Bidara |
|
Daun Bidara |
Buah bidara dapat dimakan segar,
tetapi hanya buah dari kultivar budidaya yang mempunyai citarasa enak, diperas
untuk membuat jus, dikeringkan dalam bentuk manisan. Bidara dibedakan menjadi
dua varietas, yaitu var. mauritiana yang buahnya berbentuk bulat telur dan
berasa enak dan var. spontanea yang buahnya berbentuk bulat dan berasa sepat.
Varietas yang pertama berperawakan pohon sedang, berdaun dengan ukuran panjang
6-9 cm, buah berukuran panjang 2,5-3,5 cm, sedangkan kultivar kedua
berperawakan pohon besar atau perdu menyemak, berdaun dengan panjang 2-3 cm,
berbuah dengan diameter 1-1,5 cm. Varietas yang pertama terdiri atas banyak
kultivar yang sesuai untuk dibudidayakan di daerah basah atau kering. Di India,
selain untuk memperoleh buah, bidara juga dibudidayakan sebagai inang kutu lak
dan untuk memperoleh kulit batangnya untuk diolah sebagai bahan pewarna.
Varietas yang terdapat meliar di Indonesia, dan khususnya di NTT sebagai
vegetasi savana, adalah varietas yang kedua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bila Anda para pembaca ada yang mengenal nama bahasa daerah tanaman yang dimuat dalam blog ini, kami akan sangat berterima kasih bila Anda berkenan menyampaikan kepada kami.