Saya membuat blog ini karena ...

... sulit sekali menemukan informasi mengenai jenis tanaman dari situs pemerintah yang ada di Indonesia. Blog ini tidak perlu ada andaikan saja pemerintah Indonesia bisa mencontoh apa yang dilakukan pemerintah negara tetangga untuk mencatat dan mempromosikan keanekaragaman hayatinya. Para bapak/ibu pejabat yang sering studi banding ke luar negeri, tolong pelajari bagaimana negara tetangga mempedulikan keanekaragaman hayatinya : Atlas of Living Australia | FloraBase - The Western Australia Flora | Plants and Animlas of Northern Territory | Digital Flora of Papua New Guinea | Philippine Biodiversity | Malaysian Flora and Fauna | Biodiversity Portal of Singapore | Dicari, URL situs serupa untuk Indonesia! Ditemukan: fObi, tapi bukan prakarsa pemerintah.

Jumat, 07 Februari 2014

Uwi Gadung


Umbi Gadung

Uwi gadung (Dioscorea hispida Dennsteds) tumbug melilit ke kanan, batang berduri halus, daun terdiri atas tiga helai, umbi beracun, dapat dimakan setelah diproses dengan cara mengiris dan merendam dalam air mengalir. Perlu diketahui bahwa dioscorine pada umbi merupakan racun yang menyebabkan kejang. Oleh karena itu, penggunaan umbi memerlukan penanganan khusus, seperti merendam umbi dalam air mengaiir selama beberapa hari. Cara lainnya adalah memasaknya, misalnya direbus dengan banyak air di atas nyala api sedang dan dalam waktu yang lama.




Tumbuhan perambat, berumur menahun (perenial), panjang +/- 10 m. Akar serabut. Batang berkayu, silindris, membelit, warna hijau, bagian dalam solid, permukaan halus, berduri.. Daun majemuk, bertangkai, beranak daun tiga (trifoliolatus), warna hijau, panjang 20 - 25 cm, lebar 1 - 12 cm, helaian daun tipis lemas, bentuk lonjong, ujung meruncing (acuminatus), pangkal tumpul (obtusus), tepi rata, pertulangan melengkung (dichotomous), permukaan kasap (scaber). Bunga majemuk, bentuk bulir (spica), muncul dari ketiak daun (axillaris). Buah lonjong, panjang +/- 1 cm.

Daun Gadung


Foto jenis uwi lainnya:
Dioscorea species page from the Flora of Chile
Dioscorea alata from the the Australian Tropical Rainforest Plants
Dioscorea alata image page from UN Food and Agriculture Organization - Ecocrop
Dioscorea alata (winged yam) species page from Forestry Images
Dioscorea alata species image page from Plants of Hawaii (HEAR)
Dioscorea alata under cultivation at the the University of Connecticut Ecology & Evolutionary Biology Living Plant Collections
Dioscorea brachybotrya species page from the Flora of Chile
Dioscorea bryoniifolia species page from the Flora of Chile
Dioscorea bulbifera image page from UN Food and Agriculture Organization - Ecocrop
Dioscorea bulbifera (air-potato) species page from Forestry Images
Dioscorea bulbifera species image page from Plants of Hawaii (HEAR)
Dioscorea bulbifera (Air Yam) species page from the Flowers of India
Dioscorea bulbifera - Cultivated. (whole plant) - photo: James Manhart
Dioscorea bulbifera species page from Texas Invasives
Dioscorea bulbifera under cultivation at the the University of Connecticut Ecology & Evolutionary Biology Living Plant Collections
Dioscorea bulbifera line drawing from the the Center for Aquatic and Invasive Plants
Dioscorea bulbifera var. bulbifera from the the Australian Tropical Rainforest Plants
Dioscorea caucasica - - Cultivated (flower-close - photo: Thomas Schöpke
Dioscorea caucasica - - Cultivated, at Berlin Botanical Garden/Germany (whole plant) - photo: Thomas Schöpke
Dioscorea cayenensis image page from UN Food and Agriculture Organization - Ecocrop
Dioscorea composita image page from UN Food and Agriculture Organization - Ecocrop
Dioscorea discolor under cultivation at the the University of Connecticut Ecology & Evolutionary Biology Living Plant Collections
Dioscorea dumetorum image page from UN Food and Agriculture Organization - Ecocrop
Dioscorea elephantipes under cultivation at the the University of Connecticut Ecology & Evolutionary Biology Living Plant Collections
Dioscorea esculenta image page from UN Food and Agriculture Organization - Ecocrop
Dioscorea floribunda image page from UN Food and Agriculture Organization - Ecocrop
Dioscorea humifusa species page from the Flora of Chile
Dioscorea opposita image page from UN Food and Agriculture Organization - Ecocrop
Dioscorea opposita - Cultivated/Purchased, from College Station, TX. Known as Nagaimo. (root) (root) - photo: Monique Reed
Dioscorea opposita from the Tropical Plant Database
Dioscorea oppositifolia (cinnamon vine) species page from Bioimages
Dioscorea oppositifolia (Chinese yam) species page from Forestry Images
Dioscorea oppositifolia species page from Texas Invasives
Dioscorea pentaphylla (fiveleaf yam) species page from Forestry Images
Dioscorea pentaphylla species image page from Plants of Hawaii (HEAR)
Dioscorea pentaphylla (Five Leaf Yam) species page from the Flowers of India
Dioscorea quaternata - leaves - back light - Holmes County, Ohio - photo: Hugh Wilson
Dioscorea quaternata - fruits - Holmes County, Ohio - photo: Hugh Wilson
Dioscorea quaternata image page from Missouri Plants
Dioscorea rotundata image page from UN Food and Agriculture Organization - Ecocrop
Dioscorea saxatilis species page from the Flora of Chile
Dioscorea sp. - Cultivated. Known as Yam (True, not sweet potato). (stem (rhizome or tuber)) (stem (rhizome or tuber));- photo: Monique Reed
Dioscorea sp. #1484 species page from the Flora of Chile
Dioscorea sp. #1498 species page from the Flora of Chile
Dioscorea sp. #1500 species page from the Flora of Chile
Dioscorea sp. #1534 species page from the Flora of Chile
Dioscorea transversa from the the Australian Tropical Rainforest Plants
Dioscorea trifida image page from UN Food and Agriculture Organization - Ecocrop
Dioscorea villosa - Plants, with Mandy Neill - eastern Madison County, Texas (10 Apr 98) - photo: Hugh Wilson
Dioscorea villosa - Leaves - eastern Madison County (10 Apr 98) - photo: Hugh Wilson
Dioscorea villosa - Fruit and seed - eastern Madison County, Texas (10 Apr 98) - photo: Hugh Wilson
Dioscorea villosa (zoom) - Fruit - from eastern Madison County, Texas - Amanda Neill Collection - photo: Hugh Wilson
Dioscorea villosa (zoom) - Plant with fruit, close - from eastern Madison County, Texas - Amanda Neill Collection - photo: Hugh Wilson
Dioscorea villosa (zoom) - Fruit with seeds (pre-dehiscence) - from eastern Madison County, Texas - Amanda Neill Collection - photo: Hugh Wilson
Dioscorea villosa (zoom) - Seed (pre-dehiscence) - from eastern Madison County, Texas - Amanda Neill Collection - photo: Hugh Wilson
Dioscorea villosa (zoom) - Fruit with seed (pre-dehiscence) - from eastern Madison County, Texas - Amanda Neill Collection - photo: Hugh Wilson
Dioscorea villosa (zoom) - Plant with fruit - from eastern Madison County, Texas - Amanda Neill Collection - photo: Hugh Wilson
Dioscorea villosa (zoom) - Seeds in fruit - from eastern Madison County, Texas - Amanda Neill Collection - photo: Hugh Wilson
Dioscorea villosa (zoom) - Fruits with scale - from eastern Madison County, Texas - Amanda Neill Collection - photo: Hugh Wilson
Dioscorea villosa (wild yam) species page from Bioimages
Dioscorea villosa species page from the Connecticut Botanycal Society
Dioscorea villosa (wild yam) species page from Forestry Images
Dioscorea volckmannii species page from the Flora of Chile

Kamis, 06 Februari 2014

Sirsak atau Nangka Belanda


Buah Sirsak

Sirsak merupakan tanaman buah-buahan asal Amerika tropik yang pertama kali diintroduksi ke dunia lama segera setelah Kolumbus menemukan dunia baru Benua Amerika. Tanaman buah-buahan ini mula-mula dibawa ke Filipina dan kemudian dari sana menyebar ke berbagai belahan dunia lainnya, termasuk ke Indonesia. Tanaman yang dikenal dengan nama ilmiah Annona muricata L. ini (periksa nama ilmiah, sinomim, dan klasifikasi di GBIF Data Portal, ITIS, dan The Plant List), mempunyai nama umum sirsak (Indonesia), nangka landa (Jawa, Bali), dan soursop (Inggris). Di Indonesia, tanaman ini tumbuh terutama sebagai tanaman pekarangan atau tumbuh meliar di pinggir jalan atau tempat-tempat terbuka lainnya.


Sirsak merupakan perdu atau pohon kecil, tinggi 3-10 m, bercabang mulai dari pangkal. Daun tunggal, bentuk lonjong sampai bundar telur sungsang, 8-16 cm x 3-7 cm, uung lancip pendek, panjang tangkai 3-7 mm. Perbungaan pada ketiak daun atau pada ranting dan cabang, 1-2 kuntum, bertangkai pendek. Kuntum bunga kuning kehijauan, panjang tangkai 2,5 cm, daun kelopak 3 helai, berbetuk segitiga, tidak rontok, panjang sekitar 4 mm. Daun mahkota 6 helai dalam dua baris, tiga daun kelopak terluar berbentuk bundar telur melebar, 3-5 cm x 2-4 cm, daun daun kelopak bagian dalam mempunyai pangkal bertaji pendek, 2-4 cm x 1,5-3,5 cm. Benang sari banyak, tersusun dalam barisan, menempel pada torus terangkat, panjang 4-5 mm, tangkai sari berambut lebat. Bakal buah banyak, mula-mula berambut lebat, kemudian gundul. Buah semu, bentuk bulat melebar atau mendekati jorong, 10-20 cm x 15-35 cm, hijau tua, tertutup duri-duri lunak panjang 6 mm, daging buah putih mengandung banyak sari buah. Biji banyak, bentuk bulat telur sungsang ukuran 2 cm x 1 cm, warna coklat kehitaman mengkilap.

Pohon Sirsak

Bunga dan Bakal buah Sirsak

Daun Sirsak

Buah sirsak lazim dimakan segar setelah masak atau dibuat jus atau diolah menjadi selai atau dodol. Buah beserta biji mudanya digunakan sebagai bahan sayuran di Filipina

Buah Sirsak Belum Tua
Buah Sirsak yang Sudah Tua



Kuweni


Pohon Mangga Kuweni

Kuweni tidak pernah ditemukan tumbuh liar sehingga sebaran geografik asalnya tidak diketahui dengan pasti, diduga merupakan hasil silangan alami antara mangga (Mangifera indica L.) dengan bacang (Mangifera foetida Lour.). Kuweni umum dibudidayakan sebagai tanaman pekarangan atau tanaman tegalan di Kalimantan, Jawa, Sumatera, dan Semenanjung Malaysia, dikenal juga dengan nama umum bembem, kaweni, gandarasa (Sunda), kweni (Jawa), kuini (Malaysia), poh eni (Bali) atau kwini (Inggris). Nama ilmiah kuweni adalah Mangifera odorata Griffith (periksa nama ilmiah, sinonim, dan klasifikasi di GBIF Data Portal, ITIS, dan The Plant List).


Berperawakan pohon sedang, tinggi 10-15 m, jarang melebihi 20 m, tajuk bundar atau bundar telur melebar, batang lurus, kulit kayu berwarna kelabu, mengandung getah yang menyebabkan gatal. Daun terletak tidak beraturan pada ranting, berbentuk lonjong-lanset, berukuran (12-35) cm x (4-10 cm), menjangat-merontal, tepi tidak bergelombang, ujung lancip pendek, peruratan daun tampak jelas, terutama pada permukaan bawah, bila diremas berbau atau tidak berbau, tangkai daun 3-7 cm, pangkal membengkak. Malai terletak pada ujung ranting, berbentuk piramid, panjang 15-50 cm, terdiri atas banyak bunga, poros malai berwarna hijau kekuningan dengan bercak coklat kemerahan, bagian bunga berbilangan 5(-6), lebar kurang lebih 6 mm, bau harum; daun kelopak berbentuk budar telur, panjang 3-4 mm, berwarna merah-coklat atau sebagian hijau; daun mahkota berbentuk lanset, berukuran kurang lebih (5-6) mm x (1,2-2) mm, berwarna kekuningan pada bagian pangkal dan merah jambu pucat ke arah ujung, melipat, memiliki 3-5 kambi pada kira-kira 2/3 panjang daun mahkota, bertemu di bagian pangkal, berwarna kuning pucat dan kemudian menjadi merah tua; benang sari 5(-6) utas, fertil hanya 1 utas, panjang tangkai sari 5 mm, panjang staminodia 1,5-2 mm; bakal buah agak bulat, berwarna kekuningan, tangkai putik tidak terletak di tengah, panjang 3-5 mm, berwarna merah tua. Buah bertipe buah batu, berbentuk lonjong-jorong miring, hampir tidak gepeng, berukuran (10-13) cm x (6-9) cm, berwarna hijau sampai hijau kekuningan, lentisel jarang berwarna coklat tua, kulit buah agak tebal (3-4 mm), daging buah berwarna kuning-jingga, keras, berserat, rasa manis asam, mengandung banyak sari buah, berbau sengak dan berasa seperti terpentin. Batok biji berukuran (8-10) cm x (4,5-5) cm, terbungkus serat halus, biji seringkali poliembryoni.

Buah Mangga Kuweni

Bunga Mangga Kuweni

Kuweni merupakan buah yang populer secara lokal, dikonseumsi segar setelah matang setelah kulitnya yang mengandung getah dikupas agak tebal. Kualitas buah bervariasi, bergentung pada kultivar mengingat kuweni merupakan jenis yang bersifat polimorfik. Di Jawa Barat dikenal tiga kultivar: (1) bembem, buah berbau menusuk, daging buah berserat banyak dan berasa terpentin sangat tajam, daun menjangat, mirip dengan bacang (Mangifera foetida); (2) kaweni, daging buah tidak terlalu berserat dan berasa terpentin kurang tajam, rasa sangat enak, dan (3) gandarasa, berasal dari Banten, jarang ditemukan, mirip kaweni tetapi berasa kurang manis, mengandung lebih banyak sari buah dan rasa terpentin hampir tidak ada. Buah mudanya dapat digunakan sebagai bahan rujak atau asinan. Di Jawa, daging bijinya ditumbuk dijadikan tepung dan digunakan untuk campuran membuat dodol dan jenang. Kulit batangnya berkhasiat obat.


Kerabat Dekat:
Bacang (Mangifera fortida Lour.)
Payang (Mangifera pajang Kostermans)