Botani
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Apiales
Famili: Apiaceae
Genus: Centella
Spesies: Centella asiatica (L.) Urban
Nama
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Apiales
Famili: Apiaceae
Genus: Centella
Spesies: Centella asiatica (L.) Urban
Nama
Inggris : Spadeleaf, pohekula
Philipina : Takip kohol
China : Beng da wan, han ke cao
Indonsia : Kaki kuda, pegagan,
antanan, papagan (Sunda), pegaga, daun kaki kuda, daun penggaga, pegago
(Sumatera); antana, cowet gompeng, gagan-gagan, penigowang, calingan rambat
(Jawa); bebele, paiduh (Nusa Tenggara); wisu-wisu, kisu-kisu (Sulawesi);
dogauke (Irian); ji xue cao (Cina).
Walaupun merupakan tanaman asli wilayah tenggara AS, daun tapak kuda sangat terkenal untuk penyedap pedas yang harum di Sri Lanka, dan juga cukup penting di wilayah mulai dari Bangladesh hingga Indonesia. Daunnya disantap segar untuk hijauan salad, lalap dan dimasak dalam bentuk makanan lain. Tanaman ini juga dihargai karena memiliki khasiat obat, sebagian dikatakan dapat memperpanjang umur dan meningkatkan daya ingat, dan untuk menyembuhkan lepra dan kulit.
Tanaman ini merupakan tanaman tahunan, menghasilkan stolon panjang, ramping lir-runner, dengan ruas panjang. Daun bertangkai terbentuk sekelompok pada buku stolon. Perbungaannya memiliki beberapa umbel dan sejumlah bunga setiap umbelnya; kelopak bunga berwarna putih. Biji terbentuk, tetapi perbanyakannya bertumpu pada stek vegetatif.
Habitat pertumbuhan yang disukai adalah tanah basah atau lembab, dan lebih menyukai sedikit naungan daripada matahari penuh. Naungan sesuai untuk pertumbuhan daun dengan tangkai daun panjang. Ada dua tipe tanaman yang dibudidayakan, yaitu bentuk merayap berdaun kecil, dan bentuk tegak lir-semak dengan daun lebar, bentuk kedua tumbuh lebih cepat dan lebih produktif.
Panen dilakukan ketika daun telah mencapai ukuran penuh; kualitas yang dapat dimakan menurun jika tanaman semakin matang. Dengan pemeliharaan yang baik, panen dapat dilakukan dengan selang waktu sekitar dua bulan, selama beberapa tahun. Tipe daun kecil dipanen dan dijual sebagai tanaman utuh yang diikat. Untuk tipe semak, daun dipotong dan juga diikat; tangkai daun panjang memudahkan penanganan dan pengikatan daun sebagi ikatan. Tanpa pendinginan, umur pescapanen jarang lebih dari 2 – 3 hari.
Kandungan : senyawa asiaticosida, senyawa antilepra, garam
kalium, magnesiu, kalsium, besi, tanin.
Kegunaan :
·
Lepra. Segenggam pegagan segar, cuci, rebus dengan 2 gelas air sampai menjadi
3/4 gelas. Minum 3 kali @ 3/4 gelas per hari. (4)
·
Hipertensi. 20 helai daun pegagan segar rebus dengan 2 gelas air sampai menjadi
3/4 gelas, saring, minum 3 kali @ 3/4 gelas. (4)
·
Ambeien. 4-5 batang pegagan dan akarnya dicuci, rebus dengan 2 gelas air selama
5 menit, saring, minum rebusan ini 2 kali sehari @ 1 gelas selama beberapa
hari. (4)
·
Demam. Segenggam pegagan dicuci, lumatkan, beri 3/4 gelas air dan garam, aduk,
saring. Minum pagi hari sebelum sarapan.(4)
·
Demam yang tidak diketahui penyebabnya. Segenggam penuh daun pegagan dicuci, lumatkan,
beri 1/2 gelas, saring, beri garam. Minum pagi hari sebelum sarapan. Hari
berikutnya segenggam penuh daun pare dibuat sama seperti di atas. Lakukan
selang-selang selama 10 hari. (4)
·
Melancarkan air seni. Segenggam daun pegagan dicuci, lumatkan, tempelkan pada
pusar. (4)
·
Campak. 2 gengam daun pegagan dicuci, rebus dengan 2 gelas air sampai airnya
tinggal 1 gelas, minum setiap hari sekali sampai sembuh. (4)
·
Batuk. Segenggam pegagan segar, cuci, lumatkan, beri air 3/4 gelas dan gula
batu, aduk, saring. Minum sekali sehari sampai sembuh. (4)
·
Mimisan. Segenggam daun pegagan dicuci, rebus dengan 3/4 gelas air, saring,
minum. Ulangi 3 kali sehari. (4)
·
Sakit kepala. Segenggam daun pegagan, 1/4 sendok jintan dicuci, rebus dengan
segelas air sampai tinggal setengah, saring, beri 1 sendok madu sebelum
diminum. (4)
·
Mata merah, bengkak. Segenggam daun pegagan dicuci, lumatkan, peras, saring,
teteskan ke mata yang sakit 3-4 kali sehari. (4)
·
Menambah nafsu maka. Segenggam daun pegagan segar dicuci, rebus dengan 2 gelas
air sampai airnya tinggal segelas. Minum sehari segelas. (4)
Pemanfaatan
dalam keadaan darurat
Daun pegagan
dapat dimakan mentah sebagai lalapan bisa juga sebagai obat luka dan obat
lainnya seperti diuraikan di atas
Sumber :
Dalimartha,
Setiawan. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Ungaran : Trubus Agriwidya, 1999.
Muhlisah,
Fauziah. Tanaman Obat Keluarga. Jakarta : Penebar Swadaya, 1999.
Tampubolon,
Oswald T. Tumbuhan Obat. Jakarta : Penerbit Bhratara, 1995.
Tanaman Obat
Keluarga. Jakarta : PT. Intisari Mediatama, 1999.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bila Anda para pembaca ada yang mengenal nama bahasa daerah tanaman yang dimuat dalam blog ini, kami akan sangat berterima kasih bila Anda berkenan menyampaikan kepada kami.