Talas Kimpul |
Talas Kimpul (Xanthosoma nigrum Stellfeld dan X. sagittifolium Schott.)
adalah jenis umbi talas-talasan asal Karibia dan Amerika Tengah (Barbados,
Guadeloupe, Jamaica, Martinique, Puerto Rico, St. Lucia, St. Vincent, and
Grenadines) dan Amerika Selatan Tropis (Venezuela, Colombia, Ecuador, dan
Peru). Tanaman ini mempunyai banyak nama ilmiah sinonim: Arum sagittifolium
L., Arum xanthorrhizon Jacq., Caladium edule G.Mey., Caladium
mafaffa Engl., Caladium utile Engl., Caladium xanthorrhizon
(Jacq.) Willd., Xanthosoma appendiculatum Schott, Xanthosoma
atrovirens K.Koch & C.D.Bouché, Xanthosoma blandum Schott, Xanthosoma
edule (G.Mey.) Schott, Xanthosoma ianthinum K.Koch & C.D.Bouché,
Xanthosoma jacquinii Schott, Xanthosoma mafaffa Schott, Xanthosoma nigrum Stellfeld, Xanthosoma peregrinum Griseb., Xanthosoma roseum
Schott, Xanthosoma utile K.Koch & C.D.Bouché, Xanthosoma violaceum
Schott, dan Xanthosoma xantharrhizon (Jacq.) K.Koch. Prosea membedakan X.
nigrum dari X. sagittifolium, tetapi keduanya juga digabungkan
sebagai X. sagittifolium dengan X. nigrum sebagai sinonim.
Dari tempat
asalnya ini kimpul kemudian menyebar kedaerah-daerah tropika lainnya. Di
Indonesia, kimpul kimpul terdapat hampir di mana-mana, dari daerah rendah
sampai pegununggan yang tinggi 1300 m dpl., dengan pusat produksi di Sumatera
Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, dan Nusa Tenggara
Barat. Di Nusa Tenggara Timur terdapat tersebar, terutama sebagai tanaman
pekarangan. Kimpul memiliki nama daerah yang berbeda-beda, di antaranya: taleus
hideung, kimpul bodas, kimpul bejo (Sunda), kimpul linjik (Jawa), tales
campa (Madura). Nama kimpul dalam bahasa lainnya adalah tannia, tania; yautia.
new cocoyam tanier (Inggris), yautía, malanga, macal, quiscamote, tiquisque,
otó, okumo, uncucha, gualuza, malangay (Spanyol), taioba,
mangareto, mangarito, mangarás (Portugis): chou caribe (Perancis Antilles).
Kimpul
merupakan tumbuhan herba dengan batang bagian bawah yang membentuk cabang di
bawah tanah yang cormel atau sprout. Daun berbetuk sagitat, berukuran besar,
dengan tangkao daun panjang yang dikelirukan sebagai batang. Rangkaian bunga muncul
pada ketial daun sebagai spadix, spathe berukuran 12-15 cm, yang bagian
pangkalnya menutup membentuk ruang sferik dan bagian atasnya membuka sebagai
lamina cembung, spadix silindris, sedikit lebih besar dari spathe, dengan bunga
betina pada bagian pangkal, bunga jantan di bagian ujung, dan bunga steril di
bagian tengah. Daun hidup berlangsung dalam 11 bulan, 6 bulan pertama untuk
pertumbuhan batang dan daun, 4 bulan berikutnya pertumbuhan vegetative
berhenti, dan 1 bulan terakhir merupakan saat rimpang dapat dipanen.
Kimpul budidaya
dipilah ke dalam empat spesies: X. atrovirens, X. caracu, X. nigrum (sin.
X. violaceum), dan X. sagittifolium. Menurut Soeseno
(1966), terdapat empat tipe kimpul yang dibudidayakan di Indonesia: (1) kimpul
hitam (X. nigrum), tangkai daunnya unggu, sedangkan daunnya sendiri
hijau tua bagian atasnya, umbinya coklat dengan ujung merah, rasanya agak getar
kalau kurang matang merebusnya, (2) kimpul hijau (X. sagittifolium
Schott.), batang dan daunnya berwarna hijau tua, rasanya juga getar seperti
kimpul hitam, (3) kimpul belitung, daunnya hijau muda sering disebut kimpul
belang, karena tangkai daunnya yang hijau muda mempunyai garis ungu, umbinya
berwarna coklat dan lebih besar dari pada kimpul yang hitam dan hijau, rasanya
enak sekali, dan (4) kimpul haji atau kimpul putih,daunnya berwarna hijau muda
sampai hampir kuning keputih-putihan,bantuk umbinya besar, kira-kira 15 cm
warna dari umbi hitam kecoklatan dan sedikit berambut, teksturnya padat umbinya
lebih enak rasanya.
Kimpul
merupakan makanan pokok alternatif di berbagai daerah di Indonesia (Mentawai di
Provinsi Sumatera Barat, Sorong di Propinsi Papua Barat) dan juga di
mancanegara bersama-sama dengan talas (Melanesia, Fiji, Samoa, Hawai, Kolumbia,
Brasil, Filipina), baik dengan cara dikonsumsi langsung (dipanggang, dikukus,
direbus) maupun setelah diolah (dijadikan tepung sebagai bahan roti). Selain
itu, daun dan tangkai daunnya juga dapat digunakan sebagai sayuran. Di beberapa
daerah seperti di Jawa Barat, Jawa Timur dan beberapa daerah lainnya, umbi
kimpul merupakan bahan baku industri rumah tangga) untuk diolah menjadi
gorengan, kolak, keripik, dan sebagainya. Manfaat lainnya adalah sebagai bahan
obat tradisional, misalnya bubur rimpang sebagai obat encok; cairan rimpang
sebagai obat bisul, getah daunnya untuk menghentikan pendarahan dan obat
bengkak. Tangkai daun setelah dipanggang dapat digunakan untuk mengurangi rasa
gatal-gatal, sebagai obat sengatan kalajengking.
Kimpul sering dikacaukan dengan
keladi dan jenis-jenis tumbuhan keladi-keladian lainnya. Keladi (Caladium
spp.) merupakan tumbuhan asli Amerika Selatan dengan batang kecil dan mempunyai
daun berwarna-warni sehingga pada umumnya ditanam sebagai tanaman hias. Talas (Colocasia
esculenta) merupakan tumbuhan keladi-keladian asal Asia Tengah bagian
Selatan dan Asia Tenggara, terdiri atas tipe dasheen dan tipe eddoe. Talas tipe
dasheen dikonsumsi pangkal batangnya, sedangkan talas tipe eddoe dikonsumsi
rimpangnya sebagaimana halnya kimpul. Biyah (Alocasia macrorrhizos
(L.) G. Don sin. A. macrorrhiza) merupakan tumbuhan asli kawasan Malesia
dan Australia tropik, tumbuh tegak dengan ukuran yang jauh lebih besar dari
talas dengan tangkai daun vertikal dan daun besar yang cenderung tumbuh tegak.
Batang dari tanaman ini dapat dimakan, tetapi bagian luarnya mengandung asam
oksalat yang tinggi sehingga dapat menyebabkan mulut menjadi gatal dan bengkak.
Cyrtosperma spp. merupakan tumbuhan asli Asia dan pulau-pulau di
Samudera Pasifik, khusunya PNG, mempunyai rimpang yang tumbuh menjalar dan
kadang-kadang mempunyai tangkai daun yang "berduri", lazim tumbuh di
rawa. Di Indonesia, nama kimpul, talas, dan keladi sering dipertukarkan
penggunaannya sehingga semakin membingungkan. Untuk membedakannya memang tidak
mudah, tetapi kimpul dan keladi tidak dapat tumbuh di tempat berair,
sebagaimana halnya talas yang dapat tumbuh di tempat dengan maupun tanpa
genangan air.
Tautan Luar:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bila Anda para pembaca ada yang mengenal nama bahasa daerah tanaman yang dimuat dalam blog ini, kami akan sangat berterima kasih bila Anda berkenan menyampaikan kepada kami.